Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAHAN PENYUSUN BETON


Bahan penyusun beton terdiri atas portland cement, air, dan agregat. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing bahan penyusunnya.

PORTLAND CEMENT
Semen dikenal sebagai material bangunan dan memiliki tempat yang penting dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat berbagai jenis semen yang ada di pasaran, dan masing-masing jenis digunakan berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan sifat-sifat khusus masing-masing jenis semen tersebut. Gabungan semen dan pasir ketika dicampur dengan air akan membentuk mortar semen. Bila semen, pasir, dan kerikil/batu pecah dicampur bersama dengan air, maka membentuk beton semen atau kadang cuma disebut beton, Sifat yang unik dari semen adalah kemampuannya untuk mengeras bila dicampur dengan air. Karenanya semen dikenal sebagai bahan hidrolis.
Guna mendapat beton yang kuat, awet, dan murah, sifat atau karakteristik bahan dasar/susun beton harus diketahui dengan baik. Pada dasarnya bahan susun beton diklasifikasikan menjadi dua yaitu aktif dan non aktif. Bahan susun aktif terdiri atas campuran semen dan air sedangkan non aktif terdiri atas agregat baik halus maupun kasar.

AIR
Secara umum kebutuhan air untuk beton sangat tinggi dan pengadukan beton juga sangat peka terhadap kandungan air, apalagi pada beton mutu tinggi.
Air mempunyai pengaruh yang penting dalam pembentukan pasta semen yang berpengaruh pada sifat mudah dikerjakan atau workability, kekuatan, susut, dan keawetan mortalnya. Pasta semen atau semen pasta adalah hasil reaksi kimia antara air dengan semen, karenanya yang paling penting bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat campuran, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau sering disebut faktor air semen (FAS).
Jumlah air yang terlalu banyak pada campuran mengakibatkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan mengakibatkan proses hidrasi tidak tercapai seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi kekuatan beton. Air yang tidak sesuai dengan standar, kekuatan beton umur 7 hari atau 28 hari tidak boleh kurang dari 90% jika dibandingkan dengan kekuatan beton yang menggunakan air standar/suling.

AGREGAT
Agregat menempati sekitar 60-70% volume dari beton. Walaupun fungsinya hanya sebagai pengisi akan tetapi karena komposisinya cukup besar, maka peran agregat menjadi sangat penting.
Menurut Neville (1995), agregat tidak hanya memberikan batas limit kekuatan beton, karena agregat yang lemah tidak akan menghasilkan beton yang kuat, tetapi sifat-sifat agregat juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap durabilitas dan perilaku beton segar, beton keras serta struktur beton.

Itulah bahan-bahan penyusun beton, jika merasa artikel ini bermanfaat jangan lupa share ke teman-teman kalian ya.

Posting Komentar untuk "BAHAN PENYUSUN BETON"